Sebentar lagi, umat Islam dari Indonesia akan kembali membanjiri Tanah Suci Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Momen sakral ini tidak hanya dinanti para calon jamaah, tetapi juga menjadi periode emas bagi para pedagang kecil atau UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang menjajakan oleh-oleh khas haji. Ada optimisme tinggi tahun ini, melanjutkan tren positif dari dua tahun sebelumnya.
Saat ini, persiapan keberangkatan calon jamaah haji sedang mencapai puncaknya. Seiring dengan itu, perburuan oleh-oleh khas haji untuk keluarga dan kerabat di tanah air, atau sebagai kenang-kenangan, semakin gencar. Toko-toko dan lapak UMKM yang menjual pernak-pernik haji pun mulai diserbu pembeli.
Barang-barang seperti kurma berbagai jenis, kacang Arab, kismis, cokelat, air Zamzam dalam kemasan, sajadah, mukena, tasbih, hingga peci dan gamis menjadi incaran utama. Pusat-pusat perdagangan seperti Pasar Tanah Abang di Jakarta, pasar-pasar tradisional di berbagai daerah, serta toko-toko di sekitar asrama haji, menjadi titik kumpul para pencari oleh-oleh.
Melihat ke Belakang dan Proyeksi Tahun Ini:
Data pasti mengenai total omzet UMKM khusus oleh-oleh haji memang sulit didapatkan secara terperinci, namun trennya bisa terlihat dari antusiasme pasar dan laporan para pedagang.
- Tahun 2023: Menjadi tahun kebangkitan signifikan setelah beberapa tahun sebelumnya terdampak pembatasan akibat pandemi. Dengan kembalinya kuota haji normal untuk Indonesia (lebih dari 200.000 jamaah), penjualan oleh-oleh oleh UMKM melonjak drastis. Banyak pedagang melaporkan omzet mereka naik berkali-kali lipat dibandingkan masa pandemi.
- Tahun 2024: Tren positif ini terus berlanjut. Dengan jumlah jamaah haji yang stabil dan daya beli masyarakat yang mulai pulih, UMKM penjual oleh-oleh haji menikmati musim yang ramai. Para pedagang sudah lebih siap dengan stok barang dan strategi pemasaran, baik secara langsung maupun online. Peningkatan penjualan diperkirakan mencapai 15-25% bagi banyak pelaku UMKM dibandingkan tahun sebelumnya.
- Perkiraan Tahun 2025: Untuk tahun ini, optimisme para pedagang UMKM semakin tinggi. Dengan kuota haji Indonesia yang kembali penuh, bahkan mungkin ada sedikit peningkatan jumlah jamaah dari tahun lalu, permintaan akan oleh-oleh haji diprediksi akan kembali meningkat.
Bagi para pedagang kecil ini, musim haji adalah suntikan ekonomi yang sangat berarti. Keuntungan yang didapat membantu memutar roda ekonomi keluarga dan usaha mereka. Tentu, tantangannya adalah persaingan yang ketat dan kebutuhan modal untuk penyediaan barang.
Diharapkan, musim haji tahun 2025 ini tidak hanya berjalan lancar dan mabrur bagi para jamaah, tetapi juga membawa berkah yang melimpah bagi para pelaku UMKM oleh-oleh haji di seluruh Indonesia. (Ed: Olan)