Masa Depan Buy Now, Pay Later: Mengapa Generasi Muda Mendominasi Penggunaannya?

Buy Now, Pay Later (BNPL) telah menjadi salah satu layanan keuangan paling populer di kalangan generasi muda, khususnya Generasi Milenial dan Generasi Z. Dengan konsep yang memberikan kemudahan untuk membeli produk atau layanan secara cicilan tanpa memerlukan kartu kredit, BNPL menawarkan fleksibilitas yang menarik bagi konsumen. Namun, di balik pertumbuhannya yang pesat, ada berbagai aspek yang perlu dipahami, mulai dari perilaku pengguna hingga dampaknya terhadap ekosistem keuangan di masa depan.

Pertumbuhan dan Popularitas BNPL

Generasi Milenial (26-35 tahun) dan Generasi Z (18-25 tahun) mendominasi penggunaan layanan BNPL di Indonesia. Menurut survei, hampir 44% pengguna BNPL berasal dari Generasi Milenial, sementara 26,5% adalah Generasi Z. Pertumbuhan ini didorong oleh kemudahan akses, proses persetujuan yang cepat, dan fleksibilitas tenor cicilan yang sesuai dengan kebutuhan anak muda. Sebagian besar pengguna bahkan memilih tenor cicilan pendek, seperti tiga bulan, yang memberikan keseimbangan antara fleksibilitas pembayaran dan tanggung jawab finansial.

Dampak BNPL pada Pola Konsumsi Generasi Muda

BNPL telah mengubah pola konsumsi generasi muda secara signifikan. Layanan ini memungkinkan mereka membeli barang atau layanan yang sebelumnya sulit dijangkau. Meski begitu, pola ini juga menghadirkan risiko, seperti utang berlebihan akibat kurangnya pemahaman terhadap syarat pembayaran atau penalti keterlambatan. Namun, menariknya, data menunjukkan bahwa Generasi Z, meskipun mendominasi pengguna BNPL, tidak lebih rentan terhadap utang dibandingkan generasi lainnya. Hal ini menandakan bahwa edukasi keuangan mulai membuahkan hasil di kalangan anak muda.

Tantangan dan Prospek BNPL di Masa Depan

Pertumbuhan BNPL diperkirakan akan terus meningkat, dengan penyaluran pembiayaan konsumtif mencapai Rp 7,81 triliun hingga pertengahan tahun 2024. Namun, pertumbuhan ini tidak lepas dari tantangan, seperti risiko gagal bayar dan kebutuhan regulasi yang lebih ketat. Regulasi yang tepat dapat memberikan perlindungan bagi konsumen sekaligus menjaga keberlanjutan layanan ini. Di sisi lain, penyedia BNPL juga perlu meningkatkan transparansi dan meluncurkan program literasi keuangan untuk membantu pengguna memahami layanan secara lebih baik.

Baca Juga  Opini Ekonomi Q1 2025: Menjawab Sinyal Perlambatan dengan Langkah Taktis dan Terukur

Regulasi yang Menguntungkan Semua Pihak

Untuk menciptakan ekosistem BNPL yang sehat, regulasi yang ketat tetapi inklusif diperlukan. Langkah seperti evaluasi kemampuan finansial konsumen sebelum menyetujui kredit, transparansi biaya, dan perlindungan terhadap praktik pemasaran yang menyesatkan dapat menjadi solusi yang menguntungkan semua pihak. Regulasi semacam ini tidak hanya melindungi konsumen tetapi juga membantu penyedia BNPL mengelola risiko dengan lebih baik.

Layanan BNPL adalah inovasi keuangan yang mengubah cara generasi muda mengakses produk dan layanan. Dengan pertumbuhan yang pesat, popularitas di kalangan Generasi Milenial dan Generasi Z menjadi cerminan kebutuhan akan layanan keuangan yang lebih fleksibel. Namun, untuk memastikan keberlanjutan layanan ini, diperlukan edukasi keuangan yang lebih baik dan regulasi yang mampu menjaga keseimbangan antara kemudahan akses dan tanggung jawab finansial. Jika dikelola dengan baik, BNPL dapat menjadi pilar penting dalam mendukung inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi digital di masa depan. (Ed: Olan)

Penulis